221026 [Interview] Wu Lei Mengungkap tentang Cara Bertahan Hidup di Dunia Orang Dewasa | Wawancara Majalah L’Officiel Hommes

Karir Wu Lei sebagai aktor dimulai dari masa kecilnya dimana dia masih belum tau apa-apa. Pengalaman yang dia dapatkan dari tempat syuting berlari dalam hampir semua ingatannya, sekaligus memberinya kebijakan hidup yang berbeda dari orang lain: pandai berbicara, cerdas dan juga secara alami bersikap santai, itu semua merupakan karakter pribadi yang meresap ke tiap latar belakang yang disentuhnya. Seperti semilir angin musim semi, segar dan membebaskan, membuat “lapangan” menjadi penuh vitalitas.

1. Menyakitkan, Tapi Tidak Terasa Pahit

Setelah jam 9 pagi, Wu Lei datang melangkah dengan sendalnya, dan angin terasa panas. “Aku merasa sudah sangat lama tidak melakukan wawancara offline!” Segera setelah dia menerima outline, dia langsung membolak-balik halamannya. Dia terlihat sangat bersemangat dan dengan cepat memasuki kondisi untuk bekerja. Dalam rumah tua lokasi pemotretan, Wu Lei adalah yang termuda dari semua orang. Sikap dan cara bicaranya penuh dengan energi dan kelincahan. Selain itu, dia menyesuaikan diri dengan kondisi dan pandai menghidupkan suasana, membuat orang-orang tertawa dari waktu ke waktu.

Dia baru saja menyelesaikan syuting drama [Nothing But You]. Karena memerankan protagonis pria yang merupakan atlet, Wu Lei menjaga kebiasaan fitness-nya dan berada dalam kondisi prima. Figur tubuhnya yang sesekali terbuka saat pemotretan terlihat jelas dan mulus. Di lokasi pemotretan, walaupun dia enggan dengan permintaan untuk membuka 1 kancing jaket denimnya lagi, tapi hasilnya sangatlah impresif. Terdapat banyak diskusi tentang Wu Lei di internet terkait kebugarannya, terutama terkait interpretasi karakter dan syutingnya. Khususnya dalam drama hit musim panas [Love Like The Galaxy] dimana Wu Lei berperan sebagai Ling Buyi, terdapat adegan dia terluka dan diperban. Tekstur otot dan juga figurnya terlihat solid, menunjukkan kerja kerasnya.

“Secara rasional, aku melakukan pekerjaanku. Secara emosional, aku melakukannya untuk karakter yang kuperankan”. Tetapi pandangan Wu Lei terhadap latihan fisik sangat tulus. Itu untuk pekerjaan, tanpa ada makna lebih dalam. Baru-baru ini, dia juga berpikir tentang permasalahan dalam pembentukan kebiasaan. “Aku mencoba membuat beberapa kebiasaan yang baik, tetapi semuanya gagal tanpa kecuali, semuanya gagal. Misalnya tidur cepat dan bangun pagi, tak ada yang dapat aku lakukan, aku terus gagal. Untuk hal-hal yang tak terlalu terkait pekerjaan, aku tidak bisa persisten. Jadi aku merasa bukanlah orang yang disiplin. Sekarang, banyak orang yang mengatakan aku disiplin, aku merasa malu”.

Latihan dan pengendalian diet telah menjadi salah satu kebiasaan baik Wu Lei saat ini. “Sejujurnya, tentu saja akan ada perjuangan dan pikiran untuk menyerah. Proses ini tidak mudah dan tidak nyaman. Jadi pengaturan terkait latihan lebih tentang persiapan untuk pekerjaan, dan penyesuaian latihannya juga berdasarkan desain karakter yang diperankan. “Secara pribadi, [Nothing But You] lebih realistis. Setelah adegan aku membuka baju selesai difilmkan, aku lebih jarang fitness dan lebih fokus dalam latihan bermain bola. Kemudian aku syuting film [Dwelling by the West Lake] dengan kak QinQin, aku juga tidak fitness dengan intens seperti dulu. Aku hanya perlu berlatih fisik sampai mengeluarkan keringat”.

Wu Lei lahir di akhir tahun 1999. Di dalam hati penonton dan netizen, lebih banyak imej dari film dan drama TV ketika Wu Lei masih anak-anak dan remaja. Persepsi kebanyakan orang mulai berubah dimulai dari peran dan fisiknya yang sehat. Mungkin dari foto, mungkin dari pemotretan majalah, atau screenshot dari wawancara. Akumulasi dari hal tersebut perlahan-lahan menunjukkan perubahan figur – Wu Lei telah tumbuh dewasa. Berkat lingkungan yang semakin berkembang, ekspresi dan komunikasinya menjadi lebih rileks, dan pemikirannya juga menjadi lebih jernih dan spesifik.

“Ketika karakter yang kuperankan menderita, aku juga menderita, jika mereka bahagia, maka aku juga bahagia”. Wu Lei juga menyadari hal ini setelah mengevaluasinya, bahwa ini adalah salah satu alasan kenapa dia bisa tetap menjalankan latihan fisik. “Dalam hidup, aku mengalami beberapa sinkronisasi dengan karakter yang kuperankan. Hal ini membantuku berjalan di jalur yang sama dengan karakterku melalui perubahan fisik dan emosi. Walaupun terkadang aku mengeluh karena menderita, ini bukan hambatan psikologis, aku hanya merasa itu sulit. Misalnya ketika aku benar-benar tidak bisa mendorong, maka akan sangat sulit untuk mendorongnya. Aku merasa sakit, tapi tidak terasa pahit”.

Tentu saja, ada banyak alasan kenapa Wu Lei tidak merasa pahit. Tapi salah satu alasan paling detil adalah pengalaman memuaskan yang dibawa oleh interpretasi karakternya. Wu Lei mengingat kenangan di lokasi syuting dan ketika dia menggambarkan detil kecilny, dia tidak terlihat seperti seseorang yang baru berusia 22 tahun, tetapi seperti orang yang lebih dewasa. “Setelah adegan selesai difilmkan dan sutradara berteriak “cut!”, terkadang aku merasa ada di dunia lain. Aku merasa telah mengalami suatu hidup yang lain.Walaupun aku hanyalah orang biasa, tetapi dengan cara ini aku merasa mengalami hidup yang kaya. Aku berpikir ini adalah hal yang sangat menarik dan aku merasa beruntung”.

2. Hilang dalam Angin, Seiring Berjalannya Waktu

Musim panas ini, Wu Lei mendapat banyak perhatian untuk perannya sebagai Ling Buyi dalam [Love Like The Galaxy]. Penonton dan netizen kagum dengan pembawaan artistiknya yang matang dan tajam, caranya menunjukkan sensitivitas dan kekayaan emosi, serta tiba-tiba menyadari bahwa anak laki-laki yang biasanya memainkan versi masa kecil dari sang protagonis, kini telah tumbuh dewasa serta mampu berdiri sendiri mengambil peran yang berat dan kompleks.

Dibandingkan dengan masa kecil yang masih hijau dan hambar, keragaman dan spesialisasi dari profesi aktor membuat Wu Lei semakin merasakan pertentangan, konfrontasi dan bahkan gabungan antara energi yang dia miliki dan emosi yang memenuhinya. Dia mulai mencoba mengontrolnya dengan lebih mahir. “Untuk aktor, dunia spiritual yang kuat itu sangat penting. Oleh karena itu aku juga menyimpan energi sebanyak mungkin untuk mengurangi pertentangan internal. Jika kondisi mentalku tidak baik, apa yang bisa aku berikan untuk peranku?”

Pembentukan dan penampilan sebagai Ling Buyi adalah, untuk batas tertentu, suatu realisasi yang baru dari kekuatan spiritual Wu Lei.

“Banyak orang bertanya, adegan apa yang menurutku paling impresif dalam [Love Like The Galaxy], dan aku akan mengatakan adegan dimana aku membunuh ayahku. Bagian pertarungannya merupakan yang terlama, ketegangannya adalah yang tertinggi. Adegan itu membutuhkan mental yang sangat kuat”. Saat mengingatnya, Wu Lei menunjukkan sedikit kesedihan dan menghela napas, “Bagaimana cara mengatakannya ya. Jika adegan ini harus kuperankan lagi, bagaimanapun juga aku tidak akan melakukannya. Karena adegan itu sangat menyakitkan. Aku mendengar orang lain berkata bahwa pada saat itu aku setiap hari menderita di lokasi syuting”.

Meskipun demikian, penempaan yang menyakitkan itulah yang membawa kesempatan besar dan dampak jangka panjang. Wu Lei mengatakan pengalaman memerankan Ling Buyi memberinya perasaan yang kuat atas hatinya sendiri, dan juga kekuatan mental di tulangnya. “Di masa mendatang, aku akan terkejut jika aku melihat kembali ekspresi Ling Buyi. Sungguh, aku tidak menyombongkan diri. Aku hanya belum pernah melihat diriku seperti itu. Kelahirannya kembali dan perubahannya dapat dianggap sebagai hal yang membuatku merasakan hidup yang luar biasa. Ketika aku kembali bekerja, aku merasa diriku lebih tangguh”.

Ketika [Love Like The Galaxy] sedang ditayangkan, Wu Lei sedang syuting [Nothing But You] dan syuting serta latihan fisik setiap hari membuat Wu Lei sangat lelah. Dia menyebutkan dalam wawancara ini bahwa setiap dia tidak sanggup latihan dan tidak dapat mengangkat barbell, dia akan menyebut nama Ling Buyi di benaknya. Efek dari sugesti psikologis ini jelas terasa. “Hasilnya aku dapat mengangkat barbell, luar biasa”.

Pengamatan yang peka, pemahaman dan ekspresi penampilan aktor muda secara jelas ditampilkan oleh Wu Lei. Dia merenungkan pengalaman tampilnya berulang kali, melakukan PRnya dan membentuk karakter yang dimainkannya secara psikologis. “Terus terang, aku harus membuat orang yang tidak cocok untuk ada di kehidupan nyata ini, orang dengan sikap dominasi, penahanan diri dan cinta mendalam yang aneh, supaya dapat ada dalam drama dengan logis. Aku juga harus membuat penonton menjadi tertekan”.

Kemudian saat syuting [Nothing But You], Wu Lei juga menangani hubungan cinta Song Sanchuan bersama wanita berusia lebih tua dengan “menyelesaikan masalah”. Mungkin ada stereotif, bahkan prasangka terhadap karakter yang diperankan serta perasaannya, tapi semuanya dapat dia tampilkan dengan logis untuk mengembalikan kesetaraan hubungan emosional.

Wu Lei memberikan pemikirannya terhadap kondisi antara penampilan sebagai karakter dengan bagaimana karakter tersebut tertulis di naskah asli. “Pertama-tama dilakukan restorasi, yang kedua adalah pembentukan ulang. Sebagai contoh, banyak hal yang sepertinya masuk akal dalam naskah sebenarnya tidak masuk akal di dunia nyata. Kemudian para aktor harus mengatasi hal tersebut dengan cara mereka sendiri. Suatu dialog, suatu adegan, kami harus mencari cara untuk membuatnya terlihat meyakinkan dan lebih menggugah perasaan penonton”.

Setelah syuting [Love Like The Galaxy], Wu Lei mengambil hiatus dan saat masa tenang itu juga dia mengucapkan selamat tinggal pada Ling Buyi. Bagaimanapun juga, dibutuhkan banyak usaha dan energi untuk menorehkan goresan dalam masa mudanya. Tetapi ketika dia menyebutkan tentang “bermain” lagi, nada suara Wu Lei terdengar kalem. “Bukan berarti kita harus melepaskan satu karakter sebelum dapat beralih ke yang lain. Jika jarak waktu antara kedua drama relatif singkat, maka aku akan segera beralih ke keadaan berikutnya yang sesuai. Tapi untuk Ling Buyi, pada kenyataannya aku membiarkan saja semua mengalir, hilang dalam angin seiring waktu, dan menghilang dari tubuhku”.

3. Remaja Biasa

Pemotretan hari itu berjalan mulus. Semua orang dapat merasakan vitalitas dan keinginan kreatif Wu Lei, termasuk caranya memobilisasi energi dan mengontrol suasana. Dia sangat terbiasa dengan hal ini. Terutama pada pengamatan dan perhatian pada detil. “Ya, aku dapat mengamati emosi orang lain, termasuk perubahan kecil dalam suasana. Kepekaanku pada area ini terutama saat aku sedang tampil. Tapi dalam hidup, aku sengaja mengurangi untuk melakukannya. Hal ini karena aku tidak mau menjadi terlalu sensitif. Bukan berarti sensitif itu jelek, tetapi jika kalian tidak terlalu sensitif dalam hidup, maka kalian akan bisa lebih bahagia”.

Wu Lei telah berakting sejak kecil sehingga telah bertemu dengan berbagai jenis orang dan hal. Pertumbuhan Wu Lei pada penampilan dan komunikasi interpersonal telah cukup sinkron, menunjukkan ketajaman dan kepintaran yang alami. Dia sama sekali tidak pemalu dan orang-orang cepat merasa akrab dengannya. Orang-orang tidak perlu mengkhawatirkan halangan bahasa atau rasa malu dalam percakapan dengannya. Dia dapat mengerti pemikiran orang-orang yang tak kentara dan juga mengembangkan topik pembicaraan dalam waktu yang tepat.

Meskipun demikian, dia sendiri merasa bahwa semuanya berjalan alami dan tidak ada yang disengaja. Meskipun ada banyak hal di dunia orang dewasa yang berbeda dari masa kanak-kanak, namun ketulusan dan fokusnya tidak berubah. “Jika kalian ingin mengatakan ‘perubahan’, aku pikir itu semua terjadi secara alami. Lakukan apa yang ingin dilakukan. Mainkan peran yang ingin dimainkan. Lalu waktu membuat terjadi reaksi kimia padaku”. Dengan catatan kecil ini, nada bicaranya menjadi bersemangat lagi.

Tanpa make up dan keahlian karakter yang diperankannya, Wu Lei merasa dia hanya “remaja biasa”. Dalam waktu luangnya dia senang bermain game dengan kawannya, memainkan game vampire, dan bahkan bermimpi menggenggam kapak besar (di game). Saat memainkannya setiap hari, “Aku rasa itu adalah waktu bahagia yang jarang bisa kulakukan, bermain dengan teman-teman baik yang telah kukenal bertahun-tahun, bertingkah konyol dan berteriak ‘tolong’. Tentu saja, Wu Lei juga memiliki masalahnya sendiri. “Rambutku rontok! Aku dulu benar-benar sebal dengan rambut rontok, apa-apaan ini”. Menatap cermin dan menghela napas, “Sekarang semakin tipis, dan dengan pertumbuhan, kau juga akan kehilangan sesuatu, termasuk rambutmu”.

Sebelumnya Wu Lei merekam vlog “Ride for the Rationale”, bersepeda dari Quanzhou ke Xiamen, berkemah di Ulan Butong, melewati lapangan bersalju. “Dingin sekali. Aku masih bersemangat memikirkannya. Aku seperti remaja sekolah. Sayang sekali aku tidak pergi ke tempat paling penting yang sudah kusiapkan, jadi semuanya hanya fokus di bagian aku pergi ke lapangan bersalju”. Wu Lei masih merasa sedikit menyesal dan berharap memiliki waktu untuk terus melakukan mini-variety show ini dan merekam kondisi dia dalam setahun dan memori masa mudanya.

Walaupun masih terdapat momen ketidakpastian, terutama menghadapi naskah dan karakter baru, tekadWu Lei sangat kuat. “Aku hanya harus bekerja keras. Semua orang memiliki emosi. Paling tidak, aku berada pada jalan yang kucintai. Terkait orang-orang, cukup untuk bertindak pandai pada saat penting dan kritis, serta sedikit lebih rileks pada saat lain. Kita akan menghadapi semua masalah yang memang harus kita hadapi. Jadi jangan khawatir tentang itu sebelumnya”.

Q&A:

Q:Sebelum memerankan peran baru, apakah kamu memiliki ritual khusus untuk memberi ruang bagi jiwa baru?

A: Sejujurnya, tiap karakter yang kuperankan adalah seakan-akan aku masuk ke dalam kehidupan orang lain. Lingkungan aku hidup akan berubah sesuai dengan dunia karakter tersebut. Aku akan berusaha yang terbaik untuk hidup dengan cara yang mirip dengan karakter yang kuperankan dan mengalaminya setiap hari. Aku juga akan memperhatikan detil dalam hal pakaian, makanan, tempat tinggal dan transportasi. Dulu aku bahkan memilih parfum tersendiri untuk tiap karakter. Tetapi sekarang aku malas memakainya, karena aku menyadari klo karakter yang saat ini aku perankan tidak berminat untuk menggunakan parfum.

Q:Apakah menurutmu sekarang masih ada sisa Ling Buyi dalam dirimu?

A: Dia meninggalkan jejak ke setiap langkahku. Tidak ada “kejahatan” yang sempurna di dunia (tertawa). Aku menyatakan dalam wawancaraku sebelumnya bahwa ketika aku tidak bisa mengangkat barbell aku akan memanggil namanya dalam hati, dan ketika aku melakukan tugas yang sulit. Ketika aku sangat lelah dan ingin beristirahat aku akan memikirkan dia. Aku merasa seperti memiliki suatu pegangan. Juga, bersikaplah pintar ketika waktunya menjadi pintar, dan hidup dengan lebih rileks”.

Sumber: Weixin QQ

Terjemahan oleh @wuleigalaxy.